Tips Memilih Calon Istri Secara Islami – Mempunyai istri yang baik, cerdas, mapan juga pengertian adalah dambaan para suami. Tentu setiap pria mempunyai kriteria tertentu dalam mencari dan memilih calon ibu dari anak-anaknya kelak. Sebagian pria suka dengan wanita yang anggun dan pendiam, ada yang suka dengan wanita yang ceria dan periang, bahkan sebagian lagi menyukai wanita yang tampil tomboy dan apa adanya. Sah-sah saja kita punya kriteria tersebut, namun kita juga perlu memperhatikan bimbingan Islam dalam memilih calon istri, kita bisa menjadikan tuntunan Islam sebagai kriteria inti di samping kriteria-kriteria tambahan yang kita inginkan. Berikut ini adalah tips memilih calon istri secara Islami untuk Anda yang sedang mempersiapkan diri untuk menikah.
|
Setiap pria punya kriteria (Foto dari: republika.co.id) |
1. Wanita Yang Shalilah
Wanita shalihah adalah wanita yang benar-benar melaksanakan ajaran agamanya. Bukan sekedar mengerti Agama, karena percuma saja jika sekedar mengerti tapi ajarannya tidak diamalkan. Dalam hadits yang sudah sangat terkenal kita bisa tahu bahwa wanita itu dinikahi karena 4 hal, karena kecantikannya, hartanya, nasab atau keturunannya dan karena agamanya. Pembahasan tentang keempat macam kriteria ini sudah saya bahas dalam postingan berjudul Tips Memilih Pasangan Secara Islami.
2. Wanita Yang Cerdas
Jika seorang wanita memilki kecerdasan, dia akan lebih mampu mengendalikan emosinya dan pemikirannya akan lebih luas sehingga akan meminimalisir timbulnya masalah dalam rumah tangga. Agar rumah tangga harmonis, sebaiknya kriteria yang satu ini Anda pertimbangkan dengan matang, wanita cerdas akan membuat rumah tangga bahagia. Apalagi jika Anda ingin mempunyai anak laki-laki yang cerdas, seperti yang kita ketahui dari banyak penelitian ilmiah bahwa anak laki-laki yang cerdas diturunkan dari ibu yang cerdas, sebaliknya anak perempuan yang cerdas diturunkan dari Ayah yang cerdas. Ini memang merupakan salah satu faktor yang menjadi basic dan bawaan genetik saja, karena masih banyak jalan mendidik anak agar cerdas. Sudah banyak yang membahas tentang hal ini, Anda bisa mencarinya via google search dengan mengetik ‘anak cerdas diturunkan dari ibu’.
Wanita cerdas menjadi pilihan (Foto dari: merdeka.com) |
3. Wanita Yang Masih Perawan
Rasulullah saw sebagaimana dalam beberapa hadits shahih menyarankan pada umatnya, terutama yang masih perjaka dan belum pernah menikah untuk memilih wanita yang masih gadis atau perawan untuk dijadikan istri. Hikmahnya karena biasanya seorang janda akan selalu terkenang dengan pengalamannya bersama suami yang pertama. Bahkan sunnah hukumnya tidak menikahi seorang janda baik yang sudah punya anak ataupun belum, selama masih ada gadis atau perawan, karena biasanya seorang janda akan selalu membandingkan dengan suaminya terdahulu atau jika sudah punya anak akan selalu mengingat suaminya yang dulu lewat anaknya dan itu berpotensi menjadi bibit-bibit pertengkaran dan permasalahan dalam rumah tangga. Wanita yang masih gadis biasanya akan memberikan kasih sayang dan kelembutannya secara penuh pada pria yang pertama kali menjadi suaminya. Sedangkan seorang janda biasanya tidak mampu memberikan hal itu, karena selalu membandingkan atau teringat dengan suami pertamanya.
Kecuali jika menikahi seorang janda dengan tujuan tertentu. Seperti yang dilakukan sahabat Jabir ra yang menikahi seorang janda karena Ayah wanita tersebut meninggal, sedangkan wanita tersebut memiliki 9 orang anak perempuan. Sehingga Jabir ra menikahinya untuk mengurus mereka.
4. Wanita Yang Sudah Baligh
NIkahilah wanita yang sudah baligh, kecuali ada kemashlahatan seperti saat Nabi saw menikahi Aisyah. Apalagi dalam Undang-Undang Pernikahan Yang berlaku di Negara kita ada batasan usia wanita untuk menikah. Ini tentu saja untuk kebaikan, karena banyak kasus terjadi dan dampak negatifnya jika menikah terlalu muda, selain mental yang belum matang, keilmuan yang belum cukup, akhirnya banyak yang rumah tangganya kandas dalam waktu yang sangat singkat. Kemudian organ-organ kewanitaan pada wanita yang masih sangat muda belum sepenuhnya siap untuk dibuahi, ini membuat ancaman penyakit seperti kanker serviks banyak mengancam wanita di kemudian hari.
5. Wanita Yang Penyayang Dan Subur
Nabi saw juga pernah memerintahkan agar para pria menikahi wanita yang subur. Maksudnya wanita yang berpotensi melahirkan keturunan atau mempunyai anak. Memang ada beberapa ciri fisik wanita yang subur, namun para ulama memberi sedikit gambaran agar kita tahu apakah seorang wanita itu subur adalah dengan melihat saudara, keluarga dan kerabatnya sesama wanita, jika mereka subur atau mempunyai banyak keturunan, maka kemungkinan dia juga termasuk wanita yang subur. Kita juga disunnahkan memilih wanita yang penyanyang, karena akan membuat rumah tangga langgeng dan mampu mengurus dan mendidik anak-anaknya dengan penuh kasih sayang.
6. Wanita Dari Keluarga Baik-Baik
Maksudnya adalah agar kita memilih wanita yang bukan berasal dari keluarga fasik atau wanita yang tidak jelas keturunannya.
Memilih wanita penyayang (Foto dari: sheza9.blogspot.com) |
7. Wanita Yang Bukan Dari Kerabat Dekat
Kita memang boleh menikahi kerabat dekat, maksudnya misanan (keponakan Ayah atau Ibu), maka dikhawatirkan rasa syahwat akan berkurang, karena kita masih menganggap misanan seperti saudara kita sendiri dan anak yang dilahirkan biasanya akan bertubuh kurus dan dikhawatirkan juga akan terkena penyakit-penyakit menular karena dari keturunan yang sama juga ditakutkan akan cacat secara hereditas. Dikhawatirkan juga jika terjadi perceraian akan menimbulkan keretakan dalam dua keluarga yang tadinya sudah dekat. Kecuali jika menikahinya dengan tujuan tertentu, seperti untuk menolongnya karena tidak ada yang meminangnya padahal usianya sudah melebihi gadis-gadis yang sudah menikah pada umumnya.
Lain lagi jika wanita tersebut bukan dari keluarga atau kerabat dekat, misalnya dengan mindoan atau keponakan misan, maka tidak apa-apa bahkan hukumnya sunnah, sebagaimana Rasulullah saw menikahkan Sayyidah Fathimah Az-Zahra yang merupakan putri kesayangannya dengan Sayyidina Ali Bin Abi Thalib yang merupakan misanan Beliau.
Selain itu, menikah dengan wanita yang bukan dari kerabat dekat juga bertujuan untuk memperluas tali kekeluargaan dan juga dapat menambah erat ikatan-ikatan sosial.
8. Wanita Yang Cantik
Hendaknya kita memilih wanita yang cantik sebagai istri, asalkan wanita itu shalihah. Karena tidak ada untungnya sama sekali jika kita mempunyai istri yang cantik tapi tidak shalihah. Karena kecantikannya hanya kita butuhkan di atas ranjang saja atau sebagai perbandingan. Namun jika wanita tersebut shalihah, maka akan menjadi sumber kebahagiaan dalam rumah tangga, bukankah itu tujuan utama pernikahan.
Semoga tips memilih calon istri secara Islami ini dapat bermanfaat dan difahami dengan bijak sebelum menikah agar nanti setelah menikah Anda tidak menyesal dan mendapat kebahagiaan dalam rumah tangga. Pastikan Anda juga mambaca tulisan tentang Manfaat Menikah yang ditinjau dari sudut pandang agama, psikologi, ekonomi dan seksual.
More from my site
Tags: walimah nikah