Cerita Sedih Pernikahan Putri Proklamator Soekarno – Bung Karno, begitulah panggilan akrab salah satu proklamator negeri ini. Sebuah nama yang dikenal dan identik dengan jasa-jasanya yang besar, kasih sayang pada rakyat dan ketegasan dalam memimpin bangsa. Seorang pemimpin memang tidak pernah lepas dari kontroversi, sebagian orang mencintainya dan sebagian orang ada yang membencinya. Begitu juga dengan sang proklamator, tentu tidak semua orang setuju dengan gaya kepemimpinannya dan juga keputusan-keputusan yang dibuatnya saat menjadi presiden. Namun tulisan fanind.com kali ini tidak untuk membahas hal itu, melainkan tentang cerita sedih pernikahan putri proklamator Soekarno setelah beliau tidak lagi menjadi presiden dan menjadi tahanan rumah di masa orde baru.
|
Penderitaan di akhir hidup Sang Proklamator |
Sebagaimana dilansir oleh merdeka[dot]com, bahwa Soekarno hidup dengan sangat menderita di akhir masa hidupnya. Sang proklamator harus menjalani tahanan rumah dan beliau juga selalu dijaga dengan ketat oleh para tentara. Pemerintahan Orde Baru yang saat itu di bawah kepemimpinan Soeharto memperlakukan sang proklamator NKRI ini sebagai pesakitan.
Di akhir masa hidupnya,Soekarno tidak lagi mempunyai uang simpanan sedikitpun. Saat salah seorang putrinya hendak melangsungkan pernikahan, Soekarno tidak punya uang lagi untuk membiayainya. Dengan rasa malu dan juga terpaksa, akhirnya beliau meminta bantuan kepada salah seorang istrinya yang bernama Yurike Sanger agar mencarikan pinjaman dari orang lain sebesar2 juta rupiah.
Yurike Sanger muda |
Dengan pengawalan yang sangat ketat, akhirnya Soekarno pun menemui Yurike. Wanita tersebut merasa sedih dan kemudian menangis melihat keadaan Soekarno, suami yang dicintainya. Tak ada lagi sosok gagah sepertiyang dulu tampak. Sosok Soekarno kini sudah tua dan renta dikarenakan tekanan batin yang dialaminya.
Dengan getir Soekarno bertutur pada Yurike bahwa beliau tidak punya uang untuk menikahkan putrinya dan beliau tidak ingin dicap sebagai Ayah yang gagal. Selama ini hidupnya hanya untuk bangsa dan Negara, dia curahkan hidupnya demi kepentingan nasional.
Untungnya selang beberapa hari kemudian, Yurike menemukan orang yang mau memberinya pinjaman, dia bisa mendapatkan uang yang dibutuhkan itu. Dia menerima pinjaman lunak dari seorang pengusaha yang baik.Kejadian itu diceritakan sendiri oleh Yurike Sanger dalam memoarnya yang ditulis oleh Kadjat Adra’i dan telah diterbitkan oleh Komunitas Bambu.
Rachmawati Soekarnoputri, pernikahannya mengharukan |
Peristiwa hampir serupa lainnya terjadi kembali pada tahun 1969.Ketika anak Sang Proklamator yang bernama Rachmawati Soekarnoputri melangsungkan pernikahan dengan pria idamannya yang bernama Martomo Pariatman Marzuki. Soekarno akhirnya bisa datang ke pernikahan putrinya tersebut dengan penjagaan yang sangat ketat dari tentara Orde Baru. Suasana saat pernikahan sungguh sangat mengharukan. Fatmawati, istri Sang Proklamator menyambut suaminya yang sudah lama tidak pernah ditemuinya. Fatmawati merasa sangat sedih melihat kondisi suaminya, Soekarno, yang keadaannya semakin kurus dan lemah.
Fatmawati Soekarno sempat diusir |
Dengan kasar tentara yang menjaga Sang Proklamator itu mengusir Fatmawati agardia tidak mendekati Soekarno. Presiden Indonesia pertama ini benar-benar mendapat perlakuan seperti halnya seorang narapidana.
Ketika putrinya yang lain yaitu Sukmawati melangsungkan pernikahan, peristiwa seperti itu terulang lagi. Kondisi Soekarno semakin lemah. Sang Proklamator bahkan mesti dipapah ketika naik tangga karena saking lemahnya. Soekarno saat itu menangis dengan tersedu-sedu menyaksikan putrinya yang sedang menikah. Hadirin dan para tamu undangan juga menangis karena melihat keadaan Soekarno sangat tidak berdaya.
Sukmawati Soekarnoputri, tak memaafkan penguasa Orba |
Namun tidak demikian dengan para penjaga yang membawa Soekarno ke pernikahan tersebut. Tanpa rasa belas kasihan sedikitpun mereka mendorong mantan presiden Soekarno masuk ke dalam mobil ketika jam kunjungannya telah berakhir. Ketika Soekarno akan melambaikan tangan pada keluarganya, para tentara tersebut menarik tangan Sang Proklamator dengan kasar, tidak ada bedanya dengan memperlakukan seorang penjahat jalanan. Inilah cerita sedih pernikahan putri proklamator Soekarno dan juga kegetiran saat senja kala kehidupan sang pemimpin besar revolusi. Dicampakkan oleh bangsanya sendiri.
More from my site
Tags: Cerita Sedih kisah nyata