Cara agar disayang Allah. Sungguh bahagia orang yang di sayang Allah. Dia pasti hidup bahagia baik di dunia dan akhirat. Segala urusannya akan dimudahkan, Allah akan selalu melindunginya, menghiburnya di saat sepi, menemaninya di saat takut, menolongnya disaat susah.
Memang banyak cara untuk meraih cinta-Nya. Allah sendirilah melalui Rasul-Nya yang memberitahu kita bagaimana caranya agar rahmat atau kasih sayang-Nya melimpah pada pada kita. Pada tulisan ini saya akan mencoba berbagi tentang salah satu cara agar di sayang Allah. Cara ini saya dapatkan dari kitab Sunan Tirmidzi, Sunan Baihaqy, Sunan Abu Dawud dan kitab nashaih al-‘ibad karya Syaikh Muhammad Nawawi Bin Umar Al-Jawi yang ditambah dengan beberapa penjelasan dari sumber lain.
|
Belajar mendekatkan diri kepada Sang Penguasa Cinta (Gambar dari: www.dakwatuna.com) |
Bagaimana agar kita di sayang Allah? Mari kita lihat potongan hadits berikut ini.
الرَّاحِمُوْنَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمنُ، ارْحَمُوْا مَنْ فِى اْلأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِى السَّمَاءِ“Orang-orang yang penyayang, ia juga akan disayang oleh (Allah) Sang Maha Penyayang. Sayangilah makhluk yang berada di atas bumi, maka makhluk yang di langit akan menyayangimu”.
Hadit ini diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, Imam Baihaqy dan juga oleh Imam Abu Dawud dengan lafadz yang sedikit berbeda. Imam Tirmidzi mengatakan dalam sunannya bahwa hadits ini derajatnya hasan shahih.
Dari hadits ini kita bisa mengetahui salah satu cara agar di sayang Allah. Yaitu kita juga harus menyayangi makhluk Allah yang ada di dunia ini, dengan begitu Allah juga akan sayang pada kita, termasuk makhluk Allah yang ada di langit seperti malaikat. Makhluk yang ada di bumi ini bukan hanya manusia, akan tetapi termasuk juga menyayangi makhluk Allah yang tidak berakal seperti binatang yang haram untuk dibunuh.
Benarkah menyayangi binatang bisa menjadi sebab kita disayang Allah?, jawabnya tentu saja bisa. Pernahkah kita mendengar seorang wanita pezina yang Allah masukkan ke dalam surga-Nya hanya karena dia menyayangi seekor anjing. Kisah ini langsung diceritakan Oleh Nabi saw,
“Telah diampuni seorang perempuan pezina sewaktu lewat di depan anjing yang menjulurkan lidahnya pada sebuah sumur. Dia berujar, “Anjing ini hampir saja mati karena kehausan”. Lalu dilepaslah sepatunya kemudian diikat dengan kerudungnya lalu diberinya minum. Maka diampuni wanita itu karena memberi minum (anjing). (HR Bukhari)
Rasa sayang wanita ini tulus tanpa rekayasa apapun, mungkin hal seperti ini kita angap sepele, tapi Rasulullah mengatakan bahwa wanita ini akan menjadi penghuni surga kelak.
Sebaliknya, mungkin kita juga pernah mendengar kisah seorang wanita yang masuk neraka gara-gara seekor kucing. Wanita yang dalam hatinya tidak mempunyai rasa kasih sayang terhadap sesama makhluk Allah. Pada saat meninggal, Rasulullah saw mendapat wahyu bahwa wanita ini akan masuk neraka karena perbuatannya. Rasulullah saw menjelaskan bahwa wanita ini pernah mengurung seekor kucing di rumahnya dan tidak di beri makan hingga kucing ini mati. Ketidakpeduliannya dan tak adanya rasa kasih sayang terhadap sesama makhluk Allah membuat wanita ini masuk neraka.
“Seorang wanita masuk Neraka karena seekor kucing yang diikatnya. Dia tidak memberinya makan dan tidak membiarkannya makan serangga bumi” (HR. Bukhari)
Selalu disayang Allah
(Gambar dari: neomujahid.blogspot.com)
Apakah anda pernah mendengar kisah Imam Al-Ghazali?. Banyak para Ulama yang melihatnya dalam mimpi setelah beliau wafat. Bahwa Imam Ghazali ditanyai Allah kenapa beliau bisa mendapat rahmat atau kasih sayang-Nya yang begitu besar. Saat ditanya demikian Imam Al-Ghazali berkata bahwa amal-amalnya lah yang menyebabkan beliau berhak mendapat rahmat Allah setelah wafat, mungkin karena shalatnya yang khusyu’ dan sempurna, dzikirnya yang mantap atau karena karya-karyanya yang hingga saat ini masih bermanfaat bagi umat manusia di seluruh dunia juga masih banyak amal-amal beliau lainnya. Allah mengatakan bahwa Ia tidak menerima amal-amalnya, dan yang membuat Allah memberinya rahmat adalah ketika suatu hari Imam Al-Ghazali sedang menulis, hinggaplah seekor lalat dan minum pada tinta yang sedang ia gunakan untuk menulis, Imam Ghazali berhenti sejenak dan menunda untuk mencelupkan penanya pada tinta tersebut karena merasa kasihan melihat lalat yang sedang minum. Inilah yang membuat Imam Al-Ghazali mendapat rahmat Allah dan berhak atas surga-Nya. Wallahu A’lam.
Ilustrasi Imam Al-Ghazali
(Gambar dari: www.republika.co.id)Logikanya jika terhadap makhluk Allah yang tidak berakal saja orang-orang seperti Al-Ghazali ini mempunyai memiliki rasa sayang sedemikian rupa. Maka tentu saja rasa sayang mereka terhadap manusia tidak perlu dipertanyakan lagi.
Bagaimana cara agar kita bisa menyayangi sesama makhluk Allah?. Cara yang paling utama tentu saja memohon pada Allah agar kita dikaruniai hati yang bersih, lembut dan penuh kasih sayang terhadap sesama makhluk-Nya. Yang kedua kita perlu banyak berdzikir, kapanpun dan dimanapun, atau minimalnya menambah atau memperbanyak dzikir lisan setiap selesai shalat fardlu, karena dzikir dapat melembutkan hati. Terakhir kita perlu memaksakan dan melatih hati ini untuk selalu sayang terhadap makhluk Allah, walaupun awalnya dengan terpaksa tapi insya Allah lama-lama rasa sayang ini akan timbul dengan sendirinya.
Demikian tulisan tentang cara agar di sayang Allah. Semoga kita semua mendapatkan rahmat-Nya agar bahagia dunia dan akhirat.
Terima kasih telah membaca artikel tentang agar disayang allah, agar disayang allah swt. Apabila artikel ini bermanfaat silakan dibagikan, terima kasih.More from my site