Sebelum Menikah Harus Tahu 7 Mitos Ini – Umur sudah mencukupi, karir sudah cukup mapan, calon pendamping tidak sulit dicari, lantas apa lagi yang ditunggu?. Beberapa orang masih merasa ragu untuk menikah, meskipun dia sudah punya kekasih ataupun tunangan, beragam alasan dikemukakan dan terkadang terasa aneh, mulai dari rasa takut tidak akan mendapatkan rumah tangga bahagia, takut karena sering melihat kasus kekerasan dalam rumah tangga dan berbagai persoalan lainnya.
Di bawah ini ada beberapa mitos yang membuat orang kadang merasa takut untuk segera menikah dan juga fakta yang sebenarnya. Apakah mitos tersebut berbanding lurus dengan fakta sebenarnya ataukah bertolak belakang. Sebagaimana pernah dikutip dalam Discovery Health, survei ini dilakukan oleh U.S. Census untuk mencoba meluruskan beberapa mitos tentang pernikahan tersebut. Jadi untuk Anda yang sudah siap untuk menikah, ada baiknya sebelum menikah harus tahu 7 mitos ini.
|
Mengurai fakta dibalik mitos pernikahan |
1. Setelah menikah tingkat kepuasan seks rendah
Sudah banyak studi yang membuktikan bahwa setelah menikah, seseorang mempunyai kehidupan seks yang jauh lebih baik dibandingkan dengan orang yang belum menikah. Tidak hanya karena menjadi lebih sering, akan tetapi juga karena orang yang sudah menikah lebih menikmatinya baik itu secara fisik maupun secara emosi. Jadi jika sebelum menikah ada orang yang mempunyai kehidupan seks dengan onani, masturbasi ataupun seks terlarang, sebaiknya segera menikah dan mengakhiri beban dosa yang terus menumpuk karena manfaat menikah dalam hal ini jauh lebih baik dan sehat.
2. Menikah membuat wanita berisiko mengalami kekerasan dalam rumah tangga
Ketakutan ini biasanya terjadi pada wanita. Banyak wanita yang berpikiran bahwa pernikahan membuat seseorang menjadi legal dalam memukul pasangannya. Padahal, faktanya dalam survey ini terbukti bahwa orang yang mempunyai hubungan cinta sebelum menikah jauh lebih banyak yang mengalami kekerasan fisik. Namun sebelum menikah, ada baiknya wanita mengetahui sifat-sifat pria yang akan dinikahinya, siapa tahu pria tersebut memang hobi melakukan kekerasan. Berhati-hatilah dalam memilih pasangan.
3. Pasangan yang pernah tinggal bersama-sama sebelum menikah, pernikahannya akan lebih langgeng
Di Barat memang kebanyakan pasangan sudah tinggal serumah sebelum mereka menikah. Ini berbeda dengan budaya timur yang masih menjunjung sakralnya pernikahan dan aturan Agama. Fakta penelitian justru lebih membenarkan budaya timur dalam hal ini. Banyak studi yang sudah dilakukan menyebutkan bahwa banyak pasangan yang sudah tinggal bersama-sama sebelum mereka menikah justru mempunyai risiko perceraian yang cukup besar. Salah satu alasannya karena mereka yang sudah lama berpasangan merasa malu untuk berkomitmen dan mereka lebih memilih untuk berpisah ketika masalah dalam rumah tangga mulai muncul. Selain itu, mereka juga cenderung sudah merasa bosan karena tidak menemukan hal baru setelah menikah.
Komitmen dan kesetiaan membawa bahagia sampai tua |
4. Semakin tinggi pendidikan wanita, kesempatannya untuk menikah semakin rendah
Studi terkini dapat menyimpulkan sebaliknya, bahwa wanita yang sedang menempuh jenjang kuliah dan juga pendidikan lanjut lainnya justru lebih banyak yang menikah dibandingkan dengan teman-temannya yang tidak lagi kuliah. Hal ini memang sangat berbeda jauh dengan fakta yang terjadi sebelumnya di zaman dulu, yang biasanya semakin tinggi tingkat pendidikan seorang wanita, maka semakin susah untuk mencari jodoh.
5. Kunci dari pernikahan langgeng adalah cinta yang romantis
Fakta berbicara ternyata tidak hanya cinta dan romantisme saja, yang paling penting jika ingin punya hubungan pernikahan yang langgeng adalah adanya komitmen dan loyalitas. Pasangan suami istri yang menerapkan 2 hal tersebut selalu berusaha dan bekerja keras serta mendedikasikan dirinya untuk berkomitmen agar dapat saling membahagiakan antara satu sama lain. Pasangan yang paling bahagia dalam rumah tangga adalah pasangan yang menjalin hubungan dalam pernikahannya seperti 2 orang sahabat yang dapat selalu saling berbagi suka dan duka.
6. Mempunyai anak akan membuat pernikahan lebih bahagia
Peneliti U.S. Census justru menemukan fakta sebaliknya bahwa kehadiran anak pertama dalam sebuah pernikahan mendorong pasangan suami dan istri menjadi stres dan terpisah. Mungkin ini disebabkan mereka kurang persiapan ilmu dan mental dalam menyambut kehadiran anak. Meski demikian, ternyata pasangan yang sudah mempunyai anak, risiko perceraiannya jauh lebih rendah dibandingkan dengan pasangan tanpa anak dalam pernikahan.
Pernikahan sama-sama menguntungkan |
7. Pernikahan lebih menguntungkan pria daripada wanita
Berbeda dengan studi-studi sebelumnya yang menyebutkan demikian, peneliti justru menemukan bahwa tingkat kebahagiaan seorang pria dan wanita setelah mereka menikah hampir sama. Keduanya mampu hidup lebih lama dengan sehat dan bahagia. Akan tetapi biasanya setelah menikah, pria lebih mendapat keuntungan sehat sedangkan wanita lebih mendapat keuntungan materi ^_^.
Jadi, sebelum menikah harus tahu 7 mitos ini bagi Anda yang sudah siap menikah agar tidak ragu lagi melangkah ke jenjang pernikahan. Luruskan tujuan menikah, kemudian persiapkan segala sesuatunya dan ajak pasangan Anda ke pelaminan. Selamat merencanakan pesta pernikahan! ^_^
More from my site
Tags: Tips Cinta